(Disiarkan pada
6.3.2015
Ilmu dan amal
bagikan gulai dengan garam yang tidak boleh dipisah antara keduanya untuk
mendapat rasa masakan yang enak sesuai dengan cita rasa manusia. Ini bermakna
ada gulai tanpa garam tidak ada manfaatnya begitu jugalah dengan garam tanpa
gulai manfaatnya lebih kurang sama. Keadaan demikian serupa antara ilmu dan
amal. Kita beramal semestinya dengan ilmu. Ilmu itu ada manfaatnya kepada kita
jika disertai dengan amal.
Mengamalkan lima kalimah al-Qur’an menjadi pokok
pemangkin kepada ibadah-ibadah dalam menyemarakkan akidah Islam. Lima kalimah
berkenaan seperti Alhamdulillah, Allahu Akbar, Subhanallah, lailaha illah dan
lahaula wal quwwata illa billah, secara istiqamah dalam hidup mempunyai manfaat
yang amat besar kepada orang yang mengamalkannya. Pengaruh kepada kesetiaan
ibadah kepada Allah memantapkan keimanan
dan kecintaan kepada-Nya kelak menjadi pemangkin kepada keikhlasan dan
kejujuran dalam segala amal ibadah.
Kalimah ketiga setelah
kita membincangkan kalimah pertama dan kedua sebelum ini dalam urutan
kelima-lima kalimah berkenaan ialah “subhanallah” yang membawa maksud “Maha
Suci Allah”. Kalimah ini dinamai tasbih. Mensucikan Allah bermaksud menjauhkan
dan membersihkan diri kita dari anggapan-anggapan yang tidak baik terhadap
Allah. Allah Maha Suci bererti Allah tidak lemah, bukan hodoh, bukan bodoh,
bukan kejam. Apa sahaja kejadian di dunia ini, tidak ada yang menunjukkan Tuhan
bodoh, kejam, lemah, salah. Allah Maha Suci dari segala sifat-sifat yang tidak
baik itu.
Semua yang
terjadi itu sekali pun kelihatannya tidak indah, tidak baik, tetapi pasti ada
hikmah dan faedahnya bagi manusia. Terjadi kegagalan, agar manusia lebih berhati-hati, tidak sombong. Orang jatuh
sakit agar berhati-hati menjaga kesihatan, jangan sebarangan tidak kesah semasa
masih sehat dan kuat.
Bersihkan diri
kita dari perasaan mengomel terhadap semua kejadian-kejadian yang tidak kita
senangi itu, apalagi mempersalahkan Allah yang bertanggungjawab segala kejadian
di alam mayah ini. Jangan mengomel kalau hujan terus menerus, atau terlalu
kekeringan, hujan ta’ pernah turun.
Tetapi berdoalah
agar hujan turun. Ucapkanlah subhanallah sebanyak-banyaknya. Dalam hidup kita
dengan diiringi pengertian yang sedalam-dalamnya tentang erti kalimah suci
tersebut. Jangan asal sekadar diucapkan saja. Kalimah subhanallah mempunyai
pengaruh yang amat kuat kepada segala kejadian dan permasalahan agenda dunia.
Segala kewujudan serta kejadian makhluk Allah yang ada di alam ini sama ada yang hidup atau
tidak, sama ada yang nyata mahupun yang ghaib
adalah atas perogatif Allah mewujudkannya. Kemanfaatannya kepada
kehidupan semua itu adalah kekuasaan Allah S.W.T. untuk memperuntukannya.
Kalimah yang
keempat ialah “La Ilaha Illallah”. “TiadaTuhan Selain Allah”. Kalimah ini
dinamai tahlil atau kalimah tauhid, ertinya mengesakan Allah. Kalimah ini
menegaskan sejelas-jelasnya bahawa segala, patung, gambar, semua binatang,
semua manusia, bintang dan planet itu bukan Allah, tidak boleh dikatakan Allah,
tidak pantas disembah. Begitu juga semua pokok kayu, gunung, petir, kilat, jin,
dewa, bukan Tuhan. Semua itu makhluk
ciptaan Allah. Tuhan hanya Allah. Satu, Tunggal, tidak ada Tuhan selain Allah itu.
Setiap kita
mengucapkan kalimah ini dengan penuh pengertian, akan tertanamlah di jiwa kita
keesaan Allah (tauhid), akan lenyap dari
batin kita perasaan syirik. Syrik ada besar dan ada syirik kecil. Syrik besar
ialah percaya Tuhan lebih daripada satu. Termasuklah syrik besar menyembah
patung, gunung, petir atau binatang.
Yang dikatakan
syrik kecil bukan percaya tuhan lebih dari satu atau atau menyembah
patung dan sebagainya, tetapi menaruh perasaan
takut, hormat atau harapan dari sesuatu selain
dari Tuhan, seperti terhadap keris, permata, cincin,
tempat-tempat yang dihinggap keramat atau kuburan. Setiap orang boleh punyai
keris, permata, cincin apa lagi keris pusaka, boleh dipelihara tetapi tidak
boleh menaruh rasa, hormat atau harapan apa-apa kepadanya.
Sebahagian
orang Islam mengucapkan kalimat tauhid (tahlil) itu bersama-sama sampai berpuluh
atau beratus kali (bertahlil). Itu baik saja asal dilakukan dengan penuh
pengertian dan kesedaran tentang ertinya, dengan tujuan agar semua perasaa
syirk dan takut kepada selain Allah dapat dilenyapkan dari hati atau perasaan
kita.
Kalimah yang ke
lima ialah: “la haula wala quwwata illa
billah.” Ertinya “Tiada daya dan tiada ada kekuatan kecuali
dengan Allah”. Semua daya dan semua kekuatan yang ada pada diri seseorang
itu pada hakikatnya adalah daya dan semua kekuatan Allah, yang dipinjamkan
Allah kepada kita
Kekuatam atau
daya itu bila-bila sahaja dapat dicabut oleh Allah, sehingga seorang yang
mulanya kuat menjadi ta’ punya daya dan kekuatan sama sekali. Misalnya bila
seseorang jatuh sakit, dapat penyakit reumatik atau lumpuh sama sekali, tidak
ada daya dan kekuatannya lagi. Deria melihat hanya merenung apa yang dilihat
tetapi tidak ada keupayaannya lagi untuk beramal.
Bukan saja
kekuatan jasmani, tetapi juga kekuatan jiwa atau rohani, kemampuan berfikir,
kecekapan atau kepintaran dalam segala bidang, semuanya pada hakikat adalah
kepunyaan Allah yang dipinjamkan kepada siapa-siapa yang dikehendki-Nya dari
hamba-Nya.juga pada bila-bila masa dapat dicabut oleh Allah.
Kalimah ini
menanamkan rasa berserah diri kepada
Allah (tawakkal). Perasaan berserah diri atau tawakkal ini sering
difahami orang-orang yang kurang dalam pengertian tentang Tuhan dengan sikap
apatis yang sangat diejek oleh orang-orang yang anti agama (Islam). Perasaan
tawakkal yang sebenarnya adalah perasaan pantang mengalah, pantang berputus
asa, berjuang dan berjihad terus dalam keadaan bagaimana pun. Contohnya ialah
Rasulullah saw dan para sahabat beliau.
Di medan perang,
sekali pun kita sedikit dan musuh banyak, jangan mundur atau putus asa, siapa
tahu dengan jumlah yang sedikit itu bila Allah memberikan kekuatan jasmani dan
rohani yang besar pasti dapat mengalahkan musuh yang banyak yang lemah jiwa dan
penakut.
Firman Allah
surah Ali’Imran ayat 3:156:
“Wa
syawirhum fil amri, fa iza ‘azamata fa tawakkal ‘alallah, innallaha yuhibbul
mutawkkilin”
Bermaksud:“Bermusyawarahlah dengan mereka dalam
mengurus mereka, dan bila engkau sudah memutuskan (sesudah mesyawarah), maka
bertawakkal kepada Allah, sungguh Allah senang terhadap orang-orang yang
tawakkal itu”.
Demikianlah bunyi
dan erti dari lima kalimah besar yang diajarkan Allah dalam Kitab Suci-Nya agar
kita pelajari dan laksanakan sebaik-baiknya. Biasakanlah di waktu-waktu yang senggang
berzikir dengan menyebut kalimah-kalimah tersebut di atas dengan disertai
pengertian penuh dan keyakinan akan kebenarannya.
Biasakanlah diri
membaca ayat-ayat Kitab Suci Al-Qur’an dalam hidup kita, faedahnya amat besar,
bila semua itu kita lakukan dengan penuh pengertian, jangan asal sebut atau
baca saja. Pantaslah kalau ratusan buku yang memenuhi almari buku saudara,
semuanya saudara baca dan pelajari, sedangkan saudara ta’ pernah membaca dan
mempelajari Kitab Suci yang berisi Kalam (perkataan) Allah, iaitu ilmu yang
landsung dikirimkan Allah dengan perantaaan Malaikat-Nya kepada utusan-Nya yang
terakhir, Muhammad shallalahu alahi wasalam. Bila demikian berlaku bererti
saudara terlalu tinggi menilai buku-buku karangan manusia, dan terlalu rendah
menilai Kitab Suci yang diturukan oleh Allah. Sedarilah kekeliruan saudara yang
terlalu
menyolok ini!
Berzikir
ertinya menyebut dan mengingat Allah. Memuji, mensucikan dan mengaggung kan
Nama Allah, sambil bermohon kepada-Nya. Allah amat senang nama-Nya disebut,
diingat dan diagungkan. Allah amat senang terhadap manusia dan hamba-hamba-Nya
yang di dalam hidupnya, di samping berjuang mencari keperluan hidup, harta dan
benda, juga mengadakan kesempatan dalam waktu-waktu tertentu untuk mengingati
dan menyebut-nyebut nama Allah, mengagungkan atau memuji Allah yang menciptakan
seluruh harta benda yang dicari dan diperolehi manusia.
Disebaliknya
Allah sangat benci dan murka terhadap mnusia yang selama hidupnya hannya
mengingat dan menyebut benda belak, tidak pernah menyebut dan mengingat Allah,
Tuhan yang menciptakan segala benda atau harta itu.
Cobalah
kita fikirkan dengan tenang: Pantaskah gerangan bila kita manusia begitu
mengagumi, menghormati dan menghargakan sebuah lukisan kerana indahnya, tetapi
kita tidak menghargakan sama sekali terhadap orang yang melukisnya?
Pantaskan
kalau ada seorang pemuda begitu cinta, patuh dan taat terhadap seorang pemudi
yang menjadi jantung hati, pujaan dan kekasihnya, sehingga hanya dengan
memandang pemudi itu saja dia merasa bahagia, sehingga pemudi itu selalu
diingat dan disebutnya, dalam pada itu pemuda tadi lupa sama sekali terhadap
Tuhan yang menciptakan pemudi kecintaannya itu?
Pantaskan
kiranya kaya begitu cinta terhadap wang, harta dan Mercedes Benz saja, dan ia
sama sekali tidak pernah ingat dan menyebut Nama Allah yang menciptakan sumber
segala wang, kekayaan dan auto itu? Pantaskan seorang pemimpin bangsa dan tanah
air begitu cinta terhadap bangsa dan tanah airnya, sehingga ia sanggup keluar
masuk bui atau penjara untuk membela bangsa dan tanah air, tetapi ia lupa sama
sekali kepada Tuhan yang menciptakan bangsa dan tanah air yang dicintai itu?
Disinilah
letak cacat peradaban dan kebudayaan manusia dari dulu sampai sekarang. Masih
terlalu banyak manusia yang katanya beradab yang lebih mencintai lukisan
daripada pelukisnya, mereka menghagai sebuah lukisan lebih dari pelukusnya.
Mereka lebih mencintai kekasih, harta, auto dan benda daripada Tuhan yang
menciptakan semua.
Di
sini letak cacat sejarah manusia, cacat peradaban dan kebudayaan manusia, cacat
akal dan fikiran manusia. Di sini letak cacat kemanusiaannya, manusia yang
katakanya berperi- kemanusiaan. Manusia diberi
kesempatan hidup sebentar di dunia, lalu menjadi gila dunia, lupa Tuhan.
Adalah
tugas dan kewajiban suci bagi kita untuk menyeruhkan kepada semua manusia, agar
mereka kembali ingat kepada Tuhan yang telah menciptakan diri mereka
masing-masing dan alam serta seluruh isinya ini.
Kepada
saudara yang mendapat kesempatan membaca uraian ini, baik lelaki atau wanita,
dewasa atau remaja bicara minda berseru, agar saudara yang sudah turut mendapat
kesempatan hidup sebentar di dunia ini, jangan sampai lupa kepada Tuhan. Ingat
jualah Tuhan itu, sebut-sebutlah nama-Nya, pujilah Tuhan itu di samping memuji
anak isteri, kekasih dan harta serta pangkat saudara. Tundukkan kepada Tuhan di
samping tunduk kepada semua macam aturan atau peraturan.
Firman
Allah Surah Al-Ahzab ayat 33:41
“Ya ayyuhallazhina aman zhkurullaha zhikran
katsiran. Wa shabbihuhu bukratan wa
ashila.”
Ertinya “Wahai
orang-orang yang beriman, ingalah Allah sebanyak-banyaknya. Dan agungkanlah Ia
diwaktu pagi dan petang.”
Harus
ingat, kalau Allah menyeruh kita banyak-banyak mengingati-Nya, itu adalah
semata-mata untuk kebaikan kita sendiri kerana bila masa dan dimana saya ingat
akan Allah, Allah pasti ingat akan kita. Diingat oleh Allah pasti akan tenang
jiwa kita, lunak kalbu, dan terhindar kita
dari bahaya.
Begitu
besar faedah dan kegunaannya mengingat Allah. Jangan mengaggap mengingat Allah
itu kurang penting dan manfaatanya kepada pembangunan diri. Malah jika kita
sentiasa ingat akan Allah maka Allah akan sentiasa mengingati kita kelak
menjadi urusan ibadah kita akan dimudahkan dan sentiasa mendapat perlindungan
dari-Nya.
Firman Allah Surah Al- Baqarah ayat 2:152:
“Fazhkuruni azhkurkum, wa sykuru
li wa la takfurun.”
Ertinya: “Ingatlah
kamu akan Daku, Aku pasti ingat akan kamu, dan bersyukurlah kamu kepada Ku,
janganlah kamu kufur (ta’ pandai membalas budi, atau berterima kasih),”
Orang
yang mengingati Allah dengan mentaati-Nya, Allah akan mengingatinya dengan
bantuan-Nya. Orang yang mengingati Allah pada masa lapang hidupnya dan sedang
menikmati rezeki-Nya, Allah mengingatinya pada masa kesusahannya dan kemalangannya.
Orang yang mengingati Allah dengan berhati ikhlas, Allah akan mengingatinya
dengan menjanjikan syurga dan keredhaan-Nya.
No comments:
Post a Comment